Headlines News :
Home » » Tour of Duty Damai

Tour of Duty Damai

Written By Unknown on Minggu, 25 Mei 2014 | 18.34

/ Shadiq Pasadigoe
(Dimuat Skh. Singgalang, 12 Maret 2014, Halaman 1)
           
Bupati Tanah Datar
Mutasi atau pindah jenis pekerjaan (tour of duty) dan tour of area (pindah tempat kerja) bagi pegawai adalah satu kemestian dalam sebuah instansi. Namun pelaksanaan sebuah kemestian itu, bagaimana berjalan “damai”, adalah sebuah kemestian pula yang harus dijaga pimpinan. Artinya tour of duty itu tidak berbuntut konflik, internal bahkan meluas menjadi konflik eksternal.
Sungguh pun demikian terjadinya konflik internal meluas menjadi konflik eksternal dan terbuka tidak pula jarang terjadi. Satu di antaranya adalah kasus konflik pemblokiran jalur keluar masuk “TPA Sampah” Air Dingin Padang. Pemblokiran itu dilakukan puluhan warga setempat 30 April 2014 lalu, yang berakibat truk sampah berjejer tertahan dan menawarkan aroma tak sedap yang dapat merontokan “bulu hidung”. Peristiwa itu dilansir media masa, adalah bagian dari reaksi tour of duty lima puluhan pejabat eselon II,III dan IV di Pemko Padang termasuk seorang camat di wilayah setempat 28 April 2014. Fenomena pemblokiran TPA Sampah itu banyak kalangan “menyayangkan” baik unsure eksekutif, legislative maupun beberapa tokoh masyarakat, karena berpotensi menjadi preseden di ujung setiap mutasi nanti, meski aksi ini dapat berakhir dengan cara damai, setelah mengembalikan camat setempat ke jabatan semula.

Namun yang harus disadari, dari perspektif sosiologis, aksi masa itu tidak serta merta. Harus diakui, hal itu juga bagian hak dan kontrol sosial terhadap kontrak sosial yang ada dalam ikatan-ikatan sosial yang ketat pada masyarakat tradisional setempat.
Dimungkinkan adanya aksi masa itu, karena mereka punya “persepsi lain”, mungkin mereka menduga, ada kepentingan sesaat yang sarat muatan politis di balik proses mutasi itu, atau mungkin karena tekanan dan intervensi politis. Namun kita percaya pula bahwa pengambilan kebijakan tour of duty (pindah jenis pekerjaan) dan tour of area (pindah tempat pekerjaan) oleh pimpinan publik pastilah sudah ditimbang-timbang dengan bijaksana.
Artinya, kebijakan mutasi itu dari versi king maker, sudah dilakukan dengan arif bijaksana. Namun juga perlu disadari, betapapun bijaksananya sebuah kebijakan itu, belum tentu pula dipandang di luar sebagai kebijakan bijaksana, Lebih dari itu ada saja yang merasa dirugikan. Justru harus diakui pula, secara psikologi publik, apa yang anggap pemimpin sebagai “baik”, belum tentu “benar” di mata orang, dan apa yang dianggap “benar”, belum tentu pula dianggap baik di mata orang lain.

Namun yang harus disadari kebijakan mutasi (tour of duty dan tour of area) ini, bagian dari pengalaman pimpinan yang tujuannya mulia. Secara ideal ada kepentingan yang lebih besar, yakni di samping kepentingan penguatan kelembagaan/ organisasi/ instansi juga pemberdayaan pegawai dan atau pejabat yang menjalani mutasi.
Bagi instansi mutasi bermakna penguatan organisasi, karena tour of duty merupakan momentum dalam  penciptaan kader pimpinan instansi itu. Bagi pegawai bermakna bagian dari momentum promosi bagi pegawai yang memenuhi persyaratan serta dipandang mampu meningkatkan performance result (kinerja hasil) pada jabatan barunya.
Kerenanya mutasi pada sebuah instansi semestinya dilakukan melalui pertimbangan matang dan melalui prosedur hasil keputusan sidang tim “baperjakat”. Pertimbangan itu dilakukan untuk pengembangan karir, dilihat dari aspek moralitas, integritas, kompetensi, tingkat pendidikan/ diklat yang ditempuh, termasuk pertimbangan kepangkatan.
Justru pangkat dan jabatan bagi pegawai bukan sekedar atribut keberadaannya di sebuah instansi. Namun pangkat dan jabatan juga menunjukkan nilai dan kualitas kemampuan melakukan pembaharuan (inovasi) dan menawarkan pola pikir kreatif dalam pelaksanaan fungsi manajemen tupoksi, kewengangan dan tanggung jawabnya sebagai abdi Negara dan masyarakat. Pelaksanaan fungsi manajemen itu seharusnya memiliki kepastian arah pelaksanaan reformasi birokrasi dan mewujudkan clean government (pemerintah yang bersih) dan berwibawa dalam good governance (tata kelola pemerintahan yang baik).  Karenanya kalau ada kebijakan mutasi, jangan karena tekanan dan intervensi para pihak (stakeholder).
Ketika ada tekanan dan intervensi “nan diawak” dan atau “tim sendiri” itu diberi peluang, sulit bagi pimpinan publik (mulai dari presiden sampai ke lurah/ kades/ wali nagari) menyelamatkan institusinya. Lebih dahsat dari itu, tidak saja intervensi itu melahirkan kondisi blamming the victim (ketidakadilan) bagi yang menjalani tour of duty, bahkan pimpinan sendiri yang membuat kebijakan mutasi itu, sulit selamat dalam proses kepemimpinannya. Karena baru saja memangku jabatan publik, serta merta dipaksa untuk melakukan mutasi (yang belum menjadi haknya) secara tidak santun dan damai. Ujung-ujungnya kebijakan yang dipaksakan itu membuahkan konflik gaya baru bahkan bisa meluas memicu aksi masa seperti pengalaman Padang tadi.
Karenanya, kalau ada paksaan kepentingan politik suatu golongan/ partai dan intervensi para pihak termasuk pihak “nan diawak” atau “tim sendiri”, bagi pemimpin sepatutnya dihindari. Sebab tidak mustahil intervensi itu jika satu kali dikabulakn, akan meluas meliputi berbagai aspek, ya aspek manajemen/ administrasi, finansial, juga kebijakan personil dan kebijakan strategis lainnya.

Fakta ini bagian terbesar dari serangkaian pengalaman pemimpin. Pembuatan dan pelaksanaan kebijakan tour of duty, yang dimaksudkan semula untuk penyegaran personil dan pejabat serta penguatan kelembagaan/ institusi, justru sebaliknya melahirkan  suasana kerja baru yang menggelisahkan, tidak nyaman dan tak segar (refresh), yang pada gilirannya melahirkan impact (dampak) buruk kepada institusi dan mengendurkan performance result (kinerja hasil). Mari jadikan pembelajaran bagi kita semua sebagai pemimpin.***
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Yuyu Center - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger