Headlines News :
Home » » Gali Penyebaran Islam dan Nasionalisme PDRI di Sumpur Kudus (2)

Gali Penyebaran Islam dan Nasionalisme PDRI di Sumpur Kudus (2)

Written By Unknown on Rabu, 25 Desember 2013 | 09.11

Yuzirwan Rasyid setuju de­ngan tema diskusi yang di­angkat Majalah SAGA – Pa­d­ang Ekspres Group. Men­urutnya panel diskusi ini hen­dak­lah bisa menge­tengahkan ha­sil kajian; Apakah memang ada relevansi antara spirit per­­juangan PDRI dengan p­a­trio­tisme Islam di Minang­ka­bau? “Sebab bisa saja rele­van­si yang signifikan adalah de­ngan kondisi geografis dan po­litik kekuasaan,” katanya.

Dia menjelaskan, pada abad VIII masehi, Islam ma­suk ke Minangkabau melalui dua jalur; jalur barat melalui perairan pantai barat dan jalur timur melalui selat Mala­ka ke jalur aliran sungai. Ada dua misi penyiar agama Islam wak­tu itu, yaitu; misi dagang dan misi dakwah. Komoditi dagang yang terkenal waktu itu ialah rempah-rempah. “Saya belum mengetahui apa­kah spirit berdagang yang le­bih utama atau spirit berdak­wah? Posisi Sumpur Kudus se­bagai sentral kekuasaan Islam di Minangkabau dengan ber­­tahtanya Rajo Ibadat, di­ya­­kini karena Sumpur Kudus masuk dalam alur pelayaran Ba­tang Sinamar yang masuk ke sungai Inderagiri dan ber­muara Selat Berhala.

Selanjutnya PDRI juga me­ngambil basis perjuangan di Halaban Payakumbuh, Lin­tau, Sumpur Kudus, Sungai­da­reh, terus ke Sangir Batang­hari (Bidar Alam).

Kemudian dia menje­las­kan soal patriotisme yang adalah sikap kerelaan untuk ber­kor­ban mencapai ter­wu­jud­­nya suatu ideologi. Ideo­logi penyiar Islam amar ma­kruf nahi mungkar. Semen­ta­ra ideologi PDRI adalah ke­hi­dupan yang pancasialis. “Yang perlu dijawab dalam fo­rum ini apakah ada rele­vansi spirit per­juangan PDRI dengan pa­trio­tisme pergerakan Islam di Mi­nangkabau. Inilah konten yang harus ditonjolkan dalam me­nempatkan posisi Rajo Iba­dat dalam sejarah perjua­ngan NKRI melalui perjua­ngan PDRI,” terang putra Sumpur Kudus itu.

Dia menceritakan juga ba­gai­mana perjuangan orang­tua­­nya waktu itu yang ikut ber­juang bersama PDRI. Yang me­m­punyai rasa patriotisme yang besar tak mementingkan diri sendiri, tapi memen­ting­kan negara ini dan rela ber­juang dengan PDRI berpin­dah dari satu tempat ke tem­pat lain.

“Saya waktu itu masih kecil. Saya pernah mendengar kedua orangtua saya berdebat soal perjuangannya. Orangtua pe­rempuan saya waktu itu ber­tanya pada orangtua lelaki saya, apa yang kita dapatkan dari perjuangan ini? Orangtua le­laki saya meyakinkan jika per­juangan yang dia lakukan itu didasarkan pada rasa pa­trio­­tismenya memper­ta­han­kan daerah itu dari penjajah. Dia rela mati dan menyerah­kan sepenuhnya hidup dan per­juangannya pada Allah SWT,” ungkapnya.

Menurutnya, ke depan perlu diangkat sisi lain dari Sum­pur Kudus sehingga mam­pu menghasilkan tulisan yang berbeda dengan tulisan yang sudah ada. “Perlu ditulis apa sebenarnya spirit PDRI dan relevansi nilainya dari perjuangan PDRI ini,” te­rangnya.

Yulizal Yunus menje­las­kan, Islam dan nasio­nalisme menyatu dan digerakkan dari per­juangan Syafruddin Pra­wi­­ranegara dan PDRI itu. “Ra­pat PDRI di rumah ke­luar­­ganya Pak Novirman (No­vir­man Jamarun, red), tapi pusat perjuangannya di mas­jid,” terangnya.

Ketua Yayasan Rajo Iba­dat Sumpur Kudus, Azwir Maaruf Dt Sirajo, menje­las­kan daerah Sumpur Kudus me­rupakan daerah yang sulit. Sulit menempuhnya karena kondisi alamnya yang cukup menantang. Namun dalam perang PDRI keberadaannya sangat menentukan.

Penyebaran Islam di Sum­pur Kudus dilakukan ulama ber­nama Syekh Ibrahim (po­pular dengan Syekh Brai) bersama Rajo Ibadat. Syekh Brai menyebarkan Islam de­ngan cara asimilatif moderat. De­ngan pendekatan yang tak ter­kesan radikal itu Syekh Brai cepat diterima masya­ra­kat.

Seminar Internasional

Sementara itu, Peme­rin­tah Kabupaten Sijunjung me­ng­a­presiasi langkah meng­gali kembali keberadaan Sum­­pur Ku­dus dari pers­pektif pe­nye­baran Islam dan keberadaan per­juangan PDRI. Perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pa­riwisata Sijunjung berh­a­rap ke depan akan ada kegia­tan lebih besar lagi. “Ini pen­ting demi menggali keka­yaan khasanah budaya kita di Mi­nang­kabau. Bukti dukungan kami terhadap kekayaan bu­daya ini, kami di Sijunjung te­lah mensertifikatkan 4 ben­da ca­gar budaya,” ungkap Ma­syuli Effendi, perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pari­wi­sata Sijunjung.

Guspardi Gaus juga me­ngi­nginkan agar kegiatan ini ke depan dapat dibahas dan diekspos lebih luas lagi, beru­pa seminar nasional atau inter­nasional. “Kalau perlu libatkan semua pihak terma­suk Maarif Institute. Pak Sya­fii Maarif selaku putra Sum­pur Kudus tentu akan sanga men­dukung acara ini, dan bisa mem-follow-upnya di tin­g­­kat nasional. Banyak hal yang bisa diangkat melalui se­mi­nar ini. Bisa soal eksis­tensi, na­siona­lisme dan peran PDRI. Akan sangat luas caku­pan pemba­ha­sannya,” terang man­tan ang­gota DPRD Sum­bar, itu.

Gayung bersambut, Zaili Asril mengutarakan penting­nya mengkaji kembali soal Islam di Minangkabau dan per­jua­ngan PDRI di Sumpur Ku­dus. Pertemuan pakar kali ini baru awal untuk dijadikan dis­kursus lebih lanjut. Menu­rutnya topik ini akan menjadi perbincangan menarik yang akan dibahas di Majalah SAGA Minangkabau dan akan di­la­ksanakan Seminar Inter­na­sio­nal bekerja sama dengan salah satu universitas di Malaysia. “Perhatian dari Malaysia terhadap sejarah Minang­kabau ini sangat tinggi,” ujar Zaili Asril yang juga Pemim­pin Umum Majalah SAGA Minangkabau.

Seminar ini nantinya akan melibatkan banyak pihak, termasuk Maarif Institute. Dalam seminar internasional nanti, Pakar Sejarah Perada­ban Islam Prof Maidir Harun juga akan tampil. “Dalam per­temuan awal ini rencan­a­nya Pak Maidir hadir, tapi ber­halangan karena sakit,” te­rang Zaili.

Azwir Maaruf Dt Sirajo me­nyatakan kesiapan Sijun­jung menjadi tuan ru­mah se­minar internasional terse­but. “Acara seminar kalau bisa diadakan di Sumpur Kudus saja. Di Yayasan Rajo Ibadat,” saran Azwir. (***)
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Yuyu Center - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger